Dari Nahdlatul Wathon (NW) inilah KH Abdul Wahab dan KH Mas Mansur memulai menanamkan nasionalisme Islam, paham kebangsaan berbasis nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, kepada generasi muda Islam yang kala itu lebih familier disebut kaum santri.”. Oleh: Choirul Anam. Syair dan lagu Hubbul Wathon ciptaan KH Abdul Wahab Chasbullah, yang kini
LembagaPendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) merupakan aparat departentasi Nahdlatul Ulama (NU) Lembaga ini bersama-sama dengan jam'iyah NU secara keseluruhan melakukan strategi-strategi yang dianggap mampu mengcover program-program pendidikan yang dicita-citakan NU. Nakhoda LP Ma'arif. Abdullah Ubaid (1929-1938);
Nahdlatul Ulama ( NU, Arab: نَهْضَةُ الْعُلَمَاءْ, translit. nahḍatul 'ulamā', har. 'Kebangkitan Ulama';) adalah organisasi keagamaan Islam Indonesia didirikan oleh Hasyim Asy'ari, kepala Pondok Pesantren Tebuireng dari Jombang, Jawa Timur. NU [3] memiliki anggota berkisar dari 40 juta (2013) [4] hingga lebih dari 95
Saatmenjadi aktivis mahasiswa, Mahbub juga ahli dalam membuat lagu, mars PMII dan mars Gerakan Pemuda Ansor juga ciptaan dari Mahbub Junaidi. Untuk itu, Jam'iyah Nahdlatul Ulama cukup mendesak untuk segera didirikan. Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasjim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar
Artinya: "Juga dalam menampakkan syiar-syiar Islam menurut cara Jam'iyah Nahdlatul Ulama" وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ Artinya, "Dan limpahkan pula rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan para sahabat beliau" اَلله اَلله اَلله اَلله Artinya, "Allah, Allah, Allah, Allah.
NahdlatulUlama (NU) adalah ormas Islam terbesar di Indonesia yang berfaham Ahlussunnah wal Jamaah, beraqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan al Asy' (2 0 1 F jam iyah 2 0 1 F diniyah wal-ijtima iyah) yang menfokuskan diri pada bidang dakwah, pendidikan dan sosial kemasyarakatan, sehinnga di dalamnya terdapat banyak tradisi yang berkembang
Akhirkata, bahwa berdasar kalender Hijriyyah sekarang ini kita telah memasuki bulan mulia Rajab (syahrullah), tepat tanggal 16 Rajab nanti merupakan Hari Lahir Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Harapan kami semoga Jam’iyyah Nadlatul Ulama semakin eksis dan istiqamah dalam perjuangannya. Aamiin Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 02 Rajab 1434 H/12 Mei
Palingtidak ada tiga faktor yang melatarbelakangi berdirinya Nahdlatul ‘Ulama yaitu : Pertama, Usaha untuk mempertahankan faham Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah dan rasa cinta tanah air (untuk Persatuan dan Kesatuan).Kedua, Berkembangnya Ajaran wahabiyah (haram Ziarah kubur, tidak mengakui waliyullah, haram Tahlilan, berdoa langsung pada Allah, Haram Dhiba’/Berjanzi,
VIVA– Ulama sepuh KH Syukron Ma'mun secara lugas mendorong KH As'ad Said Ali menjadi ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU ke 34. Menurut pengasuh pondok pesantren Daarul Rahman tersebut, kiai As'ad Ali memiliki segudang pengalaman baik di NU maupun di luar jam'iyah tersebut.
Kumpulanmp3 Ahbabul Musthofa ini merupakan Campuran dari jam'iyah Ahbabul Musthofa Kudus, Solo, Semarang, Jogja, Sragen dan Sebagainya wilayah Solo dan Sekitarnya maupun juga ada beberapa jamiyyah sejenis hadroh ahbabul musthofa yang juga saya tampilkan seperti Hadroh Gapura, Jap Assyifa dll..
Ek5VX7a.
Bandung, NU Online Jabar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Yahya Cholil Staquf Gus Yahya menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama NU adalah jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah dan bukan jam’iyyah iqtishadiyah. Artinya, NU adalah jam’iyyah yang berfokus pada program atau kegiatan keagamaan dan sosial bukan pada kegiatan perekonomian. Hal itu disampaikan Gus Yahya pada acara Rapat Kerja Wilayah Rakerwil sekaligus Harlah NU ke-99 yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Barat di Sutan Raja Hotel Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 10/3 siang. “Pada dasarnya Nahdlatul Ulama ini adalah jam’iyyah diniyah ijtima'iyyah. Maka, khidmah kita yang paling utama adalah khidmah diniyah ijtima’iyyah,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah dihadapan para pengurus lembaga PWNU Jabar yang hadir. Gus Yahya mengatakan, agenda atau program-program utama NU adalah program-program keagamaan dan sosial, bukan program perekonomian. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan atau program perekonomian bukanlah tujuan utamanya. Menurutnya, ini yang sering terjadi adanya kekeliruan karena selama ini menunggu dana hibah yang terlalu lama sehingga akhirnya yang terpikir adalah bagaimana cara agar NU membuat kegiatan-kegiatan ekonomi. Adapun kemudian terkait dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menggalang dana, itu adalah untuk mendapatkan biaya bagi pelaksanaan agenda-agenda keagamaan dan kemasyarakatan tersebut. Gus Yahya kemudian tidak mempermasalahkan jika kemudian ada kegiatan atau program-program perekonomian yang dijalankan. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa semuanya harus jelas terkait dengan tujuan dan penggunaannya. “Ya boleh saja, tapi untuk apa? Tujuannya apa itu harus jelas, penggunaannya itu apa nanti harus jelas. Karena sekali lagi kita harus ingat bahwa Nahdlatul Ulama ini adalah jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah, bukan jam’iyyah iqtishadiyah. Maka kegiatan utama kita bukan kegiatan ekonomi, program utama kita bukan program ekonomi, program utama kita adalah program-program sosial dan keagamaan. Program ekonomi kita itu adalah program ekonomi yang punya kerangka sosial. Misalnya mengembangkan dinamika ekonomi yang lebih baik di kalangan masyarakat,” terangnya. Gus Yahya kemudian mengungkapkan bahwa PBNU sudah berhasil membuat kesepakatan dengan beberapa kementerian dan pihak swasta terkait dengan hal itu. PBNU juga berencana akan mencetak wira santri. “Kita nanti akan punya agenda untuk mencetak sepuluh ribu wira santri. Berkaitan dengan itu kita juga akan mendapatkan fasilitas untuk menggunakan lahan dari program hutan sosial dari pemerintah,” jelasnya. Di sisi lain, lanjut Gus Yahya, PBNU mempunyai kesepakatan dengan pihak swasta untuk kerja sama usaha yang akan dilaksanakan bersama wira santri-wira-santri yang tersebut. Terkait dengan bagi hasil, Gus Yahya mengatakan bahwa sebagian besar keuntungan tersebut harus diterima oleh warga yang menjadi wira santri itu. “Begitu juga misalnya PBNU membuat program kesepakatan dengan pemerintah untuk peremajaan sawit rakyat, siapa yang akan mendapatkan keuntungan ekonomi? Ya rakyat yang punya sawit itu, bukan PBNU,” tegasnya. Adapun terkait dengan biaya ekonomi atau kebutuhan dana organisasi, Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU sudah menemukan cara yang lebih efektif daripada cara-cara yang selama ini dikenal. “Nanti kita ajari. PBNU sudah nemu cara yang apalagi kalau ditambahi hibah bisa lebih efektif lagi. Tapi insyaallah ini cara yang lebih efektif dari yang selama ini kita kenal. Nanti akan kita ajarkan kepada PW-PW bagaimana caranya melakukan penggalangan dana tanpa membuat proposal,” ujarnya. “Walhasil, kita ini punya beban tanggung jawab yang besar dan pekerjaan yang berat. Nahdlatul Ulama ini 50% lebih dari seluruh populasi Muslim Indonesia, ini beban tanggung jawab yang besar sekali, itulah yang menjadi tanggung jawab kita semua untuk kita layani,” pungkasnya. Pewarta Agung Gumelar
Jakarta, NU Online Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH Yahya Cholil Staquf Gus Yahya mengumumkan bahwa puncak perayaan akbar 1 Abad NU akan dihelat di Stadion Delta Sidoarjo pada Selasa 7 Februari 2023. Momen Hari Lahir Harlah spesial ini akan digelar dalam 24 jam nonstop. “Pada tanggal 16 Rajab 1944 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 7 Februari 2023. Kegiatannya akan dimulai pada tepat pukul waktu setempat sampai pukul jam 12 jam malam hari berikutnya,” kata Gus Yahya di acara peluncuran lagu tema 1 Abad NU di gedung PBNU, Jakarta, Jumat 6/1/2022. “Jadi kegiatannya nonstop 24 jam, insyaAllah. Dan puncak seremonialnya kita rayakan jam pagi waktu setempat,” imbuhnya. Untuk lebih memeriahkan Harlah 1 Abad NU ini, PBNU juga turut memproduksi lagu tema berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban, sesuai dengan visi NU jelang usai 100 tahun. “Judul lagu ini menggunakan semboyan dari 1 abad NU, Merawat Jagat Membangun Peradaban,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibien, Rembang ini. Secara khusus disampaikannya bahwa lirik lagu tersebut ditulis oleh Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri Gus Mus, yang juga merupakan komposer dari lagu 1 Abad NU tersebut. “Lagu ini syair/liriknya ditulis langsung oleh yang mulia KH Mustofa Bisri Gus Mus,” ucap Gus Yahya. Gus Yahya meyakini permohonannya untuk menuliskan lirik lagu tema 1 Abad NU kepada Gus Mus merupakan hal yang tepat, mengingat rekam jejak kiai asal Rembang ini juga piawai dalam mengolah kata menjadi bermakna. Sehingga ia menjamin setiap lirik dari lagu ini memuat semua hal baik untuk NU di usia 1 Abad ini. “Jadi lagu ini tercipta tanpa tender. Kita yang memohon langsung kepada Gus Mus, dan saya yakin keputusan ini tidak salah karena syairnya sangat indah sederhana dan memuat semua hal terkait dengan 1 abad NU,” ucapnya mantap. Ia lantas membeberkan setiap bait per bait lagu ini mencakup mulai dari dasar perjuangan, konsistensi dan keistiqamah, serta visi tentang masa depan NU termuat lengkap di dalam lagu yang diaransemen oleh musisi sekaligus gitaris ternama di Indonesia, Tohpati Ario Hutomo. Berikut lirik lagu tema 1 Abad NU Merawat Jagat Membangun Peradaban Merawat Jagat Membangun Peradaban Cipt. KH Ahmad Mustofa Bisri SubhãnaLlãh, Allãhu Akbar Maha Suci Allah, Maha Besar Khidmah Jam'iyah Nahdlatul Ulama Telah mencapai seabad lamanya Sudah seabad sejak kebangkitannya Ulama bersama pengikut-pengikutnya Istiqamah dan setia Jaga Akidah dan sunnah RasulNya Alhamdulillah, segala puji baginya Ulama bersama pengikut-pengikutnya Istiqamah dan setia Menjaga Agama, Nusa dan bangsa Mari kuatkan niat kita Kita bulatkan tekad kita Terus lanjutkan amal kita Mengembangkan khidmah kita Menebar kasih-sayang semesta Membangun peradaban baru yang mulia Tuk kedamaian dan bahagia Bersama Dalam ridha Allah Tuhan yang Maha Esa Pewarta Syifa Arrahmah Editor Muhammad Faizin