Setiap tanggal 6 Juni, bangsa Indonesia memperingati hari lahir Soekarno atau yang dikenal dengan Bung Karno. Soekarno juga memiliki julukan "Putra Sang Fajar". Lantas, mengapa Soekarno disebut 1. Kata-Kata Bijak Bung Karno yang Membakar Semangat. Ilustrasi (Credit: Freepik) Suara teriakan Bung Karno sudah sangat terkenal sebagai pembangkit semangat perjuangan. Kata-kata bijak Bung Karno saat menyampaikan pidato, bahkan menjadi kutipan kata mutiara hingga sekarang ini. sang penerus bangsa tidak mengetahui sosok pendiri bangsa ini yang begitu dipuja, dicinta, dan dirindukan oleh bangsa. Karena kegigihannya, keuletannya, demi mempertahankan dan Keputusan Bung Karno & Hatta untuk berkooperasi dengan Jepang dengan membantu mereka berperang adalah perdebatan moral yang tidak berujung dalam sejarah bangsa kita. Di satu sisi, Bung Karno & Hatta menganggap cara yang mereka tempuh adalah "langkah yang paling taktis" agar Indonesia bisa mendapatkan celah untuk memerdekakan diri tanpa Banyaknya orang yang mengagumi tokoh Bung Karno banyak juga orang yang mencari tentang biografi dari Bung karno. Ir.Soerkarno dikenal sebagai bapak pendiri bangsa yang memiliki kegigihan, ketabahan, dan semnagat membara untuk memerdekakan Indonesia. Ir.Soekarno merupakan sosok yang disegani oleh teman maupun lawan. Artikel ini membahas tentang perjalanan hidup Ir. Soekarno mulai dari lahir hingga wafat, Ir. Soekarno atau sering dipanggil Bung Karno merupakan salah satu tokoh besar pendiri bangsa Indonesia dan pahlawan nasional Indonesia. Rakyat Indonesia banyak menyebutnya sebagai "Bapak Proklamator" karena ia lah yang paling berjasa dalam 1. Soekarno Bukan Nama Asli. Soekarno lahir di Blitar pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau merupakan anak dari Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Saat lahir Soekarno diberi nama Kusno Sosrodiharjo, namun ia sakit-sakitan. Sehingga orang tuanya memutuskan untuk mengganti nama menjadi Soekarno. Berbicara tentang Bung Karno dari sudut pandang seorang Guntur ternyata menarik. Jauh lebih menyentuh karena di dalamnya tergambar keseharian Soekarno baik sebagai kepala negara, ayah, bahkan hingga sosoknya yang dikenal sebagai pengagum wanita. Panitia menggariskan, Lomba Cipta Puisi mengenang 100 Tahun Chairil Anwar ini, sejati memiliki tiga ranah yang hendak dicapai, yaitu: 1. Bahwa bangsa besar, seperti kata Bung Karno, adalah bangsa yang menghargai sejarah, tentu termasuk biografi tokoh yang terlibat di dalamnya. Tokoh Chairil Anwar, telah disepakati oleh banyak penyair di Tanah Puisi merindukan Bung Karno. Dengan gagah engkau berdiri. Dengan nasionalisme yang begitu tinggi. Engkau bacakan proklamasi. Sebagai tonggak kemerdekaan negeri. Lantang suara memecah sunyi. Sang proklamator berteriak penuh berani. Penjajah gentar terbirit lari. Berkibar sang pusaka merah putih. Soekarno, namamu terukir mewah. tikgYCM.